Thursday, March 12, 2009

hari-hari yang cukup berat

Seminggu yang lalu, seperti hari ini Bapak telah dimakamkan.
waktu itu aku melihat badan Bapak sudah sangat kaku dan keras, badannya dingin, dan jari-jarinya makin menyusut. Aku selalu berpikir sekarang di dalam kubur sana sudah seperti apakah badan Bapak? Aku tidak bisa membayangkan badan Bapak lama-kelamaan akan habis. Bapak yang demikian cepat meninggalkan kami. Tanpa pesan apa-apa.
Sampai sekarang aku merasa ini seperti mimpi. Seperti petir di siang bolong.
Bapak yang sebelumnya tidak pernah mengeluhkan jantungnya sakit. Entah kenapa Senin dini hari pukul 1:30, tiba-tiba Ia mengeluhkan jantungnya sakit. Mama, kakak dan adikku beserta tetangga2 segera membawanya ke RS. Sampai disana tim medis langsung sigap menyiapkan alat-alat kedokteran. Pompa, kejut jantung, alat pernafasan, komputer detak jantung, dll. Jantung Bapak naik turun tak tentu. Mulanya masih tinggi, tapi lama-kelamaan turun drastis sampai akhirnya komputer detak jantung menunjukkan garis lurus. Hanya sejam Bapak di tangani tim medis, tapi nyawanya tidak tertolong lagi. Tim medis pun melepaskan semua alat-alat kedokteran, namun adikku masih berusaha menghembus napas Bapak melalui mulut ke mulut. Dia belum yakin Bapak telah pergi.
Tiba-tiba petir datang, hujan turun dengan derasnya. Sepertinya alam pun ikut berduka, merasakan sama seperti yang kami rasakan. Begitu cepat Bapak pergi.
Tuhan sangat sayang padanya, Tuhan tidak mau Bapak terlalu lama di dunia ini.
Tugas Bapak di dunia ini telah selesai. Bapak sudah senang di surga bersama Allah Bapa Penciptanya.
SAMPAI BERTEMU DI SURGA PAK!
Aku rindu Bapak.

No comments: